Senin, 02 September 2013

Emas sebagai antiaging (menunda penuaan)


Oleh : TITIK TAUFIKUROHMAH (Peneliti NGC, Alumni S3 UNAIR, Dosen UNESA)
Emas sebagai antiagingsecara faktual telah digunakan nenek moyang dalam bentuk “susuk emas”, yang terbukti tidak toksik dan tidak menimbulkan gangguan metabolisme tubuh, mengencangkan kulit dan menyebabkan awet muda (Taufikurohmah, et al., 2011). Implan emas digunakan selama puluhan tahun tertanam di dalam jaringan kulit dan tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan kulit (Whitehouse, 2008). 
Efek logam emas telah diuji dapat meningkatkan kandungan kolagen 50% yaitu dengan peningkatan proliferasi sel dan proses sintesis kolagen oleh sel fibroblas. Emas tidak beracun sebagaimana logam berat lain yaitu merkuri, cadmium dan timbal. Logam-logam berat tersebut  beracun danmenurunkan kuantitas kolagen  (Ronald, et al., 1983).

Aktivitas antiagingvitamin C dan vitamin E melalui mekanisme peredaman radikal bebas atau sebagai senyawa antioksidan, sedangkan hormon, serum dan kolagen berfungsi meningkatkan kuantitas kolagen melalui mekanisme biokatalitik pada sintesis kolagen. Vitamin C selain mampu meredam radikal bebas juga meningkatkan biosintesis kolagen. Vitamin C hanya meningkatkan biosintesis kolagen akan tetapi tidak meningkatan biosintesis protein yang lain.Vitamin C juga dilaporkan beraktivitas sebagai kofaktor pembentukan kolagen (Sharma, et al., 2008). Vitamin C juga meningkatkan jumlah sel fibroblas sebagai salah satu sel yang mensekresikan kolagen (Jane, et al., 2007). Namun demikian senyawa-senyawa antiaging jenis antioksidan memiliki kelemahan yaitu mudah teroksidasi dan tidak aktif lagi.  
       Nanogold mampu melakukan aktivitas antiaging sebagaimana antiaging konvensional tersebut di atas. Bahkan nanogold mampu menggantikan aktivitas antiaging yang dilakukan seluruh antiaging tersebut sekaligus dengan aktivitas lebih besar dan lebih lama karena tidak mudah rusak. Terbukti dari hasil penelitian nanogold dapat meredam radikal bebas buatan DPPH dengan aktivitas yang lebih besar dari vitamin C pada konsentrasi yang sama. Terbukti pula bahwa nanogold meningkatkan aktivitas proliferasi sel fibroblas sebagai penghasil kolagen yang ditunjukkan secara kuantitatif dengan peningkatan jumlah sel. Nanogoldjuga meningkatkan kuantitas kolagen yang dinyatakan sebagai persen luas area.  Nanogold juga memiliki aktivitas tabir surya karena memiliki serapan pada wilayah UV energi tinggi (λ 200nm) yang belum dimiliki oleh senyawa tabir surya konvensional OPMS.

0 komentar:

Posting Komentar